Pelatihan Pembuatan Granul Pupuk Organik Enkapsulasi dari Limbah Kotoran Sapi dengan Bakteri Rhizobium spp. untuk Kelompok Tani di Desa Mayangan, Gumukmas 

Sosialisasi dan pendampingan pembuatan pupuk organik granular dilakukan oleh Kelompok Riset (KeRis) Echophysiology of Tropical Plant kepada masyarakat dan kelompok tani (PokTan) Desa Mayangan. Kegiatan ini bertujuan untuk mengoptimalkan potensi sumber daya alam di Desa Mayangan, yang memiliki ketersediaan kotoran ternak melimpah, terutama dari sapi. Namun, kotoran ternak tersebut belum dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat. Sebagian petani hanya mengolahnya menjadi pupuk organik biasa, sementara sebagian lainnya membiarkannya begitu saja tanpa pengolahan lebih lanjut. 

Inovasi yang ditawarkan oleh Kelompok Riset adalah mengolah pupuk organik menjadi pupuk granular agar kesuburan pupuk dapat bertahan lebih lama. Selain itu, penambahan bakteri Rhizobium ke dalam pupuk dapat meningkatkan kandungan nutrisinya. Bakteri Rhizobium berfungsi sebagai penyedia nutrisi di tanah, khususnya nitrogen, sehingga dapat mengurangi ketergantungan petani pada pupuk nitrogen. Hal ini sangat penting mengingat kelangkaan pupuk nitrogen yang sering terjadi. Pupuk granular yang dihasilkan dapat menjadi salah satu input untuk memperbaiki kualitas lahan, baik dari segi fisik, kimia, maupun biologi tanah. 

Desa Mayangan sendiri memiliki berbagai jenis lahan marginal, seperti lahan rawa pasang surut, lahan salin, lahan berpasir, dan lahan kering, sehingga inovasi ini sangat relevan. Kegiatan ini dipimpin oleh Bapak Ir. Sigit Soeparjono, M.S., Ph.D., bersama Tim Dosen Kelompok Echophysiology of Tropical Plant, yaitu Bapak Mohammad Nur Khozin, S.P., M.P., dan Ibu Widya Kristiyanti Putri. 

Dalam kegiatan ini, beberapa mahasiswa turut berpartisipasi dalam pengabdian kepada masyarakat. Hasil kegiatan ini dapat dikonversi oleh mahasiswa sebagai pengganti program Kuliah Kerja Nyata (KKN). Hubungan kerja sama dengan kelompok tani juga terjalin melalui kegiatan penelitian dan program magang profesi mahasiswa.

Kegiatan ini mendapatkan respons yang sangat positif dari kelompok tani Desa Mayangan. Kelompok tani berharap kerja sama dengan pihak perguruan tinggi dapat terus berlanjut dan berkelanjutan sehingga kehadiran perguruan tinggi dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.